Berita  

Pemkab Garut Genjot Tata Kelola Aset Daerah, Gandeng LMAN untuk Optimalisasi Properti Milik Pemerintah

GARUT, Tarogong Kidul – Pemerintah Kabupaten Garut terus berupaya meningkatkan tata kelola barang milik daerah melalui kegiatan Coaching Clinic Perbaikan Manajemen Properti yang dilaksanakan di Ruang Rapat Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Selasa (17/6/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Garut, H. Abdusy Syakur Amin, Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, para Asisten, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta narasumber utama dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Kementerian Keuangan Republik Indonesia, yakni Kepala Divisi Konsultasi, Bramantya Harimurti, beserta tim.

Dalam sambutannya, Bupati Syakur menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kehadiran tim LMAN. Ia menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari upaya perbaikan sistemik dalam pengelolaan properti milik Pemerintah Kabupaten Garut.

“Kita ingin tata kelola aset milik daerah dilakukan lebih tertib, optimal, dan memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk pembangunan,” tegasnya.

Syakur juga menyoroti hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) atas laporan keuangan tahun anggaran 2024, yang masih menunjukkan adanya beberapa catatan, termasuk belum optimalnya pemanfaatan barang milik daerah.

Ia pun menekankan lima poin penting sebagai langkah perbaikan, yaitu:

  1. Kepala perangkat daerah harus memahami tanggung jawabnya sebagai pengguna barang.
  2. Pengelolaan barang milik daerah harus dilakukan secara serius dan berkelanjutan.
  3. Barang yang belum termanfaatkan secara maksimal perlu diubah menjadi aset produktif.
  4. Perlu dilakukan inventarisasi, pengamanan, serta optimalisasi pemanfaatan barang yang dikuasai OPD.
  5. Dibutuhkan komitmen kuat dari seluruh kepala perangkat daerah dalam menata aset masing-masing.

“Kita tidak hanya dituntut tertib administrasi, tetapi juga harus menjadikan aset sebagai motor penggerak pembangunan dan sumber kemandirian fiskal,” imbuhnya.

Syakur berharap melalui coaching clinic ini akan lahir berbagai inisiatif baru yang mendorong profesionalisme dan produktivitas dalam pengelolaan barang milik daerah.

“Mari wujudkan pengelolaan aset yang transparan dan akuntabel untuk Garut Hebat dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Sementara itu, Bramantya Harimurti dari LMAN menjelaskan bahwa pengelolaan aset negara memiliki tantangan yang cukup kompleks. Menurutnya, persepsi publik masih sering memandang negatif pengelolaan aset karena banyaknya aset rusak atau tidak terawat.

Namun, ia menegaskan bahwa persoalan terbesar justru sering kali tidak tampak di permukaan.

“Aset yang tidak dimanfaatkan akan menimbulkan biaya tersembunyi, baik dari sisi pemeliharaan, reputasi pemerintah, maupun hilangnya kesempatan ekonomi,” jelasnya.

Bramantya mengingatkan pentingnya perubahan pola pikir dalam memandang aset.

“Banyak yang berpikir, lebih baik aset dibiarkan saja. Padahal, diam saja itu justru menimbulkan biaya. Kita harus proaktif dan strategis,” tegasnya.

Ia menutup pemaparannya dengan ajakan agar pemerintah daerah tidak ragu memulai langkah nyata dalam optimalisasi aset sebagai salah satu pilar penting menuju kemandirian dan keberlanjutan fiskal daerah.

Exit mobile version