Berita  

Safari Subuh Danrem 062/Tarumanagara: Tanamkan Wawasan Kebangsaan di Ponpes Darussalam Ciamis

CIAMIS – Komandan Korem 062/Tarumanagara, Kolonel Inf Nurul Yakin, M.A., melaksanakan Safari Subuh bersama para santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam di Aula Gedung Serbaguna Nadwatul Ummah, Jalan Kiyai Ahmad Fadlil, Desa Dewasari, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Minggu (15/6/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Danrem menyampaikan tausyiah sekaligus memberikan materi tentang Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara kepada seluruh jamaah, khususnya para santri Ponpes Darussalam.

“Alhamdulillah, kegiatan ini merupakan sebuah kehormatan bagi saya bisa bersilaturahmi dengan Pak Kiyai dan para santri. Tadi malam kami tiba di Ciamis, dan pagi ini bisa langsung bertemu. Sesuai sabda Nabi, barangsiapa ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menjaga silaturahmi,” ujar Danrem.

Danrem menyampaikan kekagumannya terhadap Ponpes Darussalam yang memiliki jumlah santri mencapai 2.000 orang, mulai dari tingkat Raudhatul Athfal hingga perguruan tinggi. Ia menegaskan bahwa tujuan utama kunjungannya adalah untuk menjalin silaturahmi dan berbagi wawasan kebangsaan dengan para santri.

“Saya yakin nilai-nilai kebangsaan sudah ditanamkan di pesantren ini. Wawasan kebangsaan adalah kesadaran atau pemahaman kita sebagai warga negara terhadap jati diri bangsa,” jelasnya.

Ia menyebut jati diri bangsa mencakup identitas nasional yang membedakan Indonesia dengan bangsa lain, seperti lagu kebangsaan Indonesia Raya, dasar negara Pancasila, semboyan Bhinneka Tunggal Ika, serta keberagaman budaya dan adat istiadat di seluruh nusantara.

“Keberagaman yang tidak disadari dapat menjadi ancaman bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Padahal, dalam Al-Qur’an pun dianjurkan untuk bersatu dan saling mengenal antar suku dan bangsa,” imbuhnya.

Danrem juga menjelaskan bahwa bela negara merupakan implementasi langsung dari wawasan kebangsaan, yakni usaha mempertahankan negara dari berbagai ancaman. Ia mencontohkan peristiwa kedatangan pasukan sekutu ke Surabaya dua bulan setelah Indonesia merdeka sebagai bentuk nyata bela negara oleh rakyat.

“Penting bagi generasi muda untuk memahami konsep wawasan kebangsaan dalam menjaga keutuhan NKRI, memperkuat persatuan, dan mencegah perpecahan,” tegasnya.

Ancaman seperti radikalisme, intoleransi, dan isu-isu SARA juga turut disorot sebagai faktor yang dapat memecah belah bangsa.

“Saya berharap para santri sebagai generasi muda bisa mengambil peran dalam menjaga dan melestarikan wawasan kebangsaan dan bela negara. Menjadi TNI adalah wujud bela negara, begitu pula membangun pertemanan dan persaudaraan,” tandas Danrem.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Pimpinan Ponpes Darussalam, Prof. KH. Dr. Fadlil Yani Ainusyamsi, MBA., M.Ag., beserta jajaran pengurus, Kasdim 0613/Ciamis, para Danramil, Perwira Staf, serta seluruh santriwan dan santriwati Ponpes Darussalam.

(Penrem 062/Tn)

Exit mobile version