Berita  

Ratusan Truk Serbu Tambang Garut, Supir Lokal Gelar Aksi di DPRD Tuntut Prioritas dan Normalisasi Harga

Harian pedia News. Garut- Dampak penutup Galian tambang non mineral dan batuan atau sering disebut Tambang Galian C dibeberapa Kabupaten Kota yang ada di Jawa Barat seperti Gunung Kuda Cirebon , Galunggung , Kab. Bandung dan daerah lainnya oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau KDM mengakibatn membludaknya pesanan pasir dan batuan ke Tambang tambang yang ada di Kabupaten Garut dari daerah lain yang ada di Jawa Barat bahkan dari Propinsi lain seperti DKI Jakarta, Puluhan Tronton bahkan Ratusan merangsek masuk ke kabupaten Garut mengantri d lokasi Tambang tambang yang ada di Kab.Garut.

Masuknya pesanan dan merangsek antrian tronton pengangkut pasir dan batuan dari daerah lain mengakibatkan terjadinya konflik antara supir Tronton pengangkut pasir dari luar daerah Garut dan Supir Truk lokal yang ada di kabupaten Garut selain memicu konflik antar para supir juga mengakibatkan melonjak nya harga pasir dan batuan di kabupaten Garut.

Konflik dan naiknya harga pasir dan batuan Garut yang tidak normal mengakibatkan para supir truk lokal tidak kebagian jatah pasir paling juga kebagian satu rit itu pun harus menunggu lama hingga 2 hari baru kebagian hal ini mengakibatkan membengkaknya beban biaya operasional para supir dan kurangnya pendapatan para supir dengan kondisi seperti ini akhirnya para supir membentuk asosiasi supir sebagaai wadah untuk melakukan unjukarasa untuk menyampaikan permasalahan yang di alaminya di depan Kantor DPRD Kabupaten Garut hari ini Rabu 12 /6/2025.

Puluhan Truk berkonvoy dari lokasi tambang leles menuju kantor DPRD mengakibatkan macetnya nya jalan di seputar simpang lima dan beberapa ruas jalan seperti jalan pembangunan , Cimanuk , otista dan Jalan Patriot.

Wakil Koordinator aksi Aliansi supir dalam orasinya menyampaikan tuntutan kepada DPRD kabupaten Garut dan Pemda Garut atau dinas terkait meminta penertiban Mobil tronton dari luar Garut , meminta normalisasi harga , meminta prioritas pelayanan dari para pengusaha tambang serta meminta keringanan supir yang ditahan d Polres Garut ungkap Gungun dalam orasinya.

Beberapa jam kemudian setelah para demonstran berorasi dan mengungkapkan keluhan dan kekesalannya akhirnya mereka di terima oleh Wakil ketua DPRD Ibu Dila dan Ketua Komisi II DPRD Garut Suprih Rozikin SH MH beserta anggota komisi lainnya d ruang Banggar DPRD Kabupaten Garut. Dalam Ruangan tersebut juga turut Hadir Kepala Dinas PUPR , Dinas Perhubungan dan Pengusaha Tambang.

Dalam sesi penyampaian aspirasi koordinator asosiasi menyampaikan permasalahan yang dialami para supir kemudian dilanjut perwakilan dari masing masing Daerah, perwakilan penguasa dan ditanggapi oleh pimpinan DPRD akhirnya disepakati oleh para pihak dan di tuangkan dalam berita acara rapat.

Dalam berita acara disepakati beberapa hal yaitu

  1. Disepakati harga pasir pasang Untuk truk bak kayu seharga Rp.670.000 dan Dumtruk Rp. 570.000 ,-
  2. Disepakati. Harga pasir Giling untuk bak kayu Rp. Rp.775.000 dan Dumtruk sebesar Rp 725.000,-

Selain dari kesepakatan harga juga pihak DPRD dan Dinas terkait akan membantu penertiban dan membantu perizinan bagi para pengusaha untuk mempermudah perizinan tambang .

Exit mobile version