Bulukumba – Suasana hangat menyelimuti Ballroom Kahayya, Gedung Pinisi Bulukumba, Jumat (29/8/2025). Ratusan peserta dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD), satuan pendidikan, hingga komunitas masyarakat hadir dalam pembukaan Kompetisi Inovasi Panrita 2025.
Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf atau yang akrab disapa Andi Utta, dalam sambutannya menegaskan bahwa inovasi harus memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
“Inovasi itu harus ngefek ke masyarakat, khususnya ekonomi. Jangan sekadar seremonial,” ujarnya.
Inovasi Harus Memberi Solusi
Menurut Andi Utta, inovasi bukan hanya sekadar program, melainkan harus menjadi solusi atas kebutuhan masyarakat sehari-hari.
“Dari sekian banyak inovasi, kita harus mapping mana yang bisa memberi manfaat untuk memajukan ekonomi masyarakat,” jelas bupati dua periode yang juga berlatar belakang pengusaha.
Ia menambahkan, jika ekonomi masyarakat meningkat, maka pendapatan asli daerah (PAD) otomatis ikut terdongkrak. “Kalau ekonomi masyarakat bagus, membayar pajak tidak sulit. PAD naik, pembangunan pun berlanjut,” imbuhnya.
Inovasi Berbasis Kajian
Sejak awal kepemimpinannya, Andi Utta selalu mengingatkan OPD agar melahirkan program inovasi yang berbasis kajian mendalam.
“Berinovasi harus by-kajian. Kalau tidak, program hanya jadi formalitas tanpa manfaat nyata. Banyak usulan OPD yang saya hapus karena tidak berdampak ke masyarakat,” tegasnya.
Ia berharap kompetisi ini mampu melahirkan gagasan baru yang holistik serta bisa menginspirasi daerah lain.
“Baru-baru ini, inovasi Gemoih dari PKK Bulukumba berhasil meraih juara di kompetisi internasional. Itu bukti bahwa inovasi lokal bisa menembus dunia,” katanya sambil melirik istrinya, Hj. Andi Herfida Muchtar, Ketua TP PKK Bulukumba.
42 Inovasi, 19 Lolos Presentasi
Sekretaris Bapperida Bulukumba, Arie Hamzah, dalam laporannya menyebutkan bahwa sejak Maret 2025 pihaknya telah melakukan sosialisasi kompetisi ke OPD, sekolah, dan komunitas masyarakat. Dari tahap penjaringan, terkumpul 42 inovasi.
Setelah seleksi administrasi dan verifikasi, 19 inovasi berhasil lolos ke tahap presentasi, dengan rincian:
- 4 tim dari OPD
- 7 tim dari SMP
- 4 tim dari SD
- 4 tim dari masyarakat/PKBM
Semua finalis berkesempatan menampilkan karya mereka dalam Pameran Inovasi Daerah, mulai dari prototipe, poster, hingga karya kreatif yang bisa dilihat langsung oleh publik.
Sinergi Pemerintah, Pendidikan, dan Masyarakat
Menurut Arie, kompetisi ini bukan sekadar lomba, tetapi langkah nyata membangun sinergi lintas sektor.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan inovasi yang dihasilkan dapat ditindaklanjuti dan dikembangkan untuk mendukung kemajuan daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Dewan juri yang hadir dalam ajang ini, antara lain:
- Dr. Muhammad Aswad, M.Si (Kepala Pusat Pembelajaran dan Strategi Kebijakan Manajemen Pemerintahan LAN-RI Makassar)
- Dermayana Arsal, S.Hut., MP., Ph.D (Peneliti Ahli Muda sekaligus Ketua Pokja Inovasi dan Teknologi Bappelitbangda Provinsi Sulsel)
- Andi Irma Darmayanti Untung, SE., MM (Kepala Bapperida Bulukumba)
Dari Panggung ke Pameran
Usai membuka acara, Andi Utta bersama istri dan dewan juri meninjau stand pameran inovasi di lantai 4 Gedung Pinisi. Berbagai karya kreatif yang ditampilkan menjadi bukti nyata bahwa Bulukumba tengah berlari menuju daerah yang lebih inovatif, produktif, dan berdaya saing.
(Red)