KARYASARI, Cibalong – Pemerintah Desa Karyasari, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, menggelar rapat pembahasan rancangan kepengurusan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dihadiri oleh Ketua, Bendahara, dan Sekretaris BUMDes Karyasari.
Dalam rapat tersebut, dibahas sejumlah gagasan dan mekanisme kerja BUMDes Karyasari ke depan. Tujuannya adalah untuk menjadikan BUMDes sebagai contoh keberhasilan bagi desa-desa lain, serta mampu memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, khususnya warga Desa Karyasari.
Salah satu poin menarik yang mengemuka dalam diskusi adalah upaya pengurus BUMDes untuk tidak hanya menjalankan ketentuan program ketahanan pangan sesuai amanat Kementerian Desa, yakni mengalokasikan 20% dana dari ADD/DD ke tiga sektor: peternakan, perikanan, dan pertanian—tetapi juga membawa terobosan baru melalui kolaborasi dengan lembaga bank sampah Mekarsari.
“Kami ingin selain menjalankan amanat ketahanan pangan, BUMDes Karyasari juga bisa berperan dalam menjaga lingkungan melalui kerja sama dengan lembaga bank sampah. Ini sebagai upaya mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan yang bersih,” ujar salah satu pengurus BUMDes.
Meskipun semangat pengurus sangat tinggi, realisasi alokasi dana ketahanan pangan 20% tersebut masih terkendala prosedur teknis dan regulasi sistem desa. Beberapa desa lain diketahui telah menyalurkan dan mendistribusikan dana tersebut melalui pengelolaan BUMDes masing-masing. Namun di Desa Karyasari, pengalokasian tersebut masih mengalami hambatan teknis dan regulasi internal.
“Kami terus berupaya menempuh prosedur yang benar sesuai dengan ketentuan pemerintah, agar pelaksanaan program bisa berjalan lancar dan bermanfaat bagi masyarakat,” imbuhnya.
Dengan adanya rapat ini, diharapkan BUMDes Karyasari ke depan dapat menjadi lembaga ekonomi desa yang tidak hanya fokus pada sektor usaha, tetapi juga peduli terhadap isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Abah yaya
