Berita  

Dari Rumah, Eva Fitriyatul Fauziyah Hasilkan 55 Karya Antologi dan 11 Buku Solo

Kediri – HarianPedia.com 18- mei 2025
Eva Fitriyatul Fauziyah, seorang ibu rumah tangga asal Kediri, membuktikan bahwa kesibukan di rumah bukan halangan untuk terus berkarya. Di balik kesederhanaannya mendampingi anak-anak mengaji dan belajar, tersimpan produktivitas luar biasa di dunia literasi. Sejak pertengahan 2023, Eva telah menelurkan 55 karya antologi nasional dan 11 buku solo, sebuah pencapaian luar biasa bagi sosok yang awalnya tidak memiliki hobi membaca maupun menulis.

Lahir di Nganjuk sebagai anak bungsu dari pasangan H. Ma’ruf dan almarhumah Siti Maryam, Eva menempuh pendidikan di MI-MTs PSM Sugihwaras, MAN 2 Kota Kediri, hingga STAIM Nglawak Kertosono. Sebelum fokus di rumah, ia sempat mengajar di sebuah kursus di Kampung Inggris Pare, menjadi karyawan bank, dan guru bimbingan belajar.

Menariknya, dunia menulis justru ia geluti bukan karena minat, melainkan sebagai bentuk hiburan diri. Namun dari aktivitas “menghibur diri” itulah, Eva justru menemukan ruang ekspresi dan pencapaian. Ia aktif mengikuti event menulis puisi dan cerpen tingkat nasional, dan sukses meraih berbagai penghargaan: juara dua, juara tiga, harapan, terfavorit, terkreatif, terunik, hingga penulis terbaik.

Tak hanya produktif di antologi, Eva juga telah menerbitkan 11 karya solo yang merekam perenungan dan perjalanan emosionalnya:

  1. Seribu Tanya dan Sebuah Jawab (2023)
  2. Kepingan-Kepingan Perca (2023)
  3. Aksara Lautan Makna (2023)
  4. Terpatri Memori (2023)
  5. Dirimu Penyemangatmu (2023)
  6. Aksara Runtuh (2024)
  7. Dirimu Pengendalimu (2024)
  8. Belenggu Rindu (2024)
  9. Dirimu Pengingatmu (2024)
  10. Dirimu Penenangmu (2025)
  11. Benang-Benang Rasa (2025)

Sebagian besar judul karyanya mencerminkan kekuatan makna batin, seperti pengendalian diri, penyemangat, rindu, dan refleksi diri. Tema-tema yang diangkat sederhana namun sarat makna, dekat dengan kehidupan sehari-hari, terutama bagi pembaca perempuan, orang tua, dan siapa pun yang tengah mencari ketenangan dalam hiruk pikuk dunia.

“Saya tidak pernah menyangka akan menulis sejauh ini. Awalnya hanya untuk diri sendiri. Tapi ternyata banyak yang merasa terhubung dengan tulisan saya,” ujar Eva, yang kini aktif di berbagai komunitas literasi online.

Kisah Eva adalah bukti bahwa semangat berkarya bisa dimulai dari ruang tamu, dari sela waktu mendidik anak-anak, dan dari hati yang tulus. Ia menjadi inspirasi bahwa ibu rumah tangga pun bisa menjadi penulis nasional, bahkan tanpa latar belakang sastra.

“Selama kita mau mencoba, siapa pun bisa menulis. Bahkan tanpa hobi pun, jika dilakukan dengan hati, tulisan akan menemukan jalannya sendiri,” tutup Eva dengan penuh makna.

Exit mobile version