Garut – Pada Rabu, 5 Februari 2025, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Garut memperingati Milad ke-78 dengan tema “Reaktualisasi Peran dan Fungsi HMI dalam Mengawal Visi Misi Pemerintah Kabupaten Garut.” Acara ini menjadi momentum refleksi bagi kader HMI dan Korps Alumni HMI (KAHMI) Garut untuk menegaskan kembali peran organisasi sebagai mitra kritis pemerintah daerah.
Acara yang berlangsung khidmat ini diawali dengan laporan kegiatan oleh Rakanda Ziad Ahmad Yunani selaku Ketua Pelaksana. Dalam laporannya, ia menekankan pentingnya peran kader HMI dalam memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah. Sambutan kemudian disampaikan oleh Rakanda Yusuf Saepul Hayat, Formateur/Ketua Umum terpilih HMI Cabang Garut, yang mengajak seluruh kader untuk terus menjaga nilai-nilai perjuangan organisasi. “HMI harus tetap menjadi garda terdepan dalam memberikan solusi atas permasalahan masyarakat. Sinergi dan kolaborasi adalah kunci untuk mewujudkan visi besar ini,” ujarnya.
Acara secara resmi dibuka oleh Abangda Aep, Koordinator Presidium KAHMI Garut. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya sinergi antara HMI dan pemerintah daerah untuk menciptakan solusi atas berbagai tantangan pembangunan. “HMI memiliki potensi besar sebagai mitra kritis pemerintah. Dengan semangat independensi dan intelektualitas, saya yakin kader HMI mampu memberikan masukan strategis yang konstruktif,” ungkapnya.
Diskusi Lintas Generasi dan Pembuatan Policy Brief
Puncak acara adalah stadium general yang dilanjutkan dengan diskusi lintas generasi. Diskusi ini dimoderatori oleh Rakanda Purwa Burhanudin, Mide Formateur 1/Sekretaris Umum terpilih HMI Cabang Garut, yang memfasilitasi dialog antara kader muda dan alumni mengenai isu-isu strategis yang dihadapi Kabupaten Garut.
Hasil dari diskusi tersebut dirumuskan dalam sebuah policy brief yang berisi rekomendasi kebijakan bagi pemerintah daerah. Beberapa isu strategis yang diangkat meliputi:
- Tingginya Angka Kemiskinan dan Rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM): Diperlukan intervensi lebih efektif di bidang pendidikan, kesehatan, dan penciptaan lapangan kerja untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
- Pengelolaan Kawasan Konservasi: Kawasan seperti Gunung Guntur dan Situ Bagendit memerlukan pengelolaan bijaksana guna menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
- Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD): Target PAD tahun 2025 perlu ditingkatkan menjadi Rp 500 miliar melalui inovasi dalam pengelolaan pajak dan retribusi daerah.
- Optimalisasi Anggaran untuk Program Kepemudaan: Alokasi anggaran untuk program kepemudaan perlu ditingkatkan agar mendukung partisipasi pemuda dalam pembangunan daerah.
Komitmen HMI sebagai Mitra Kritis Pemerintah
Dalam diskusi tersebut, baik HMI Cabang Garut maupun KAHMI Garut sepakat bahwa organisasi ini harus terus memainkan perannya sebagai mitra kritis pemerintah daerah. Rakanda Yusuf Saepul Hayat menyampaikan bahwa hasil dari _policy brief_ ini akan menjadi bahan audiensi dengan DPRD Kabupaten Garut pada 10 Februari 2025 mendatang. “Kami berharap rekomendasi ini dapat diterima sebagai masukan strategis bagi pemerintah daerah demi mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Refleksi dan Harapan
Milad ke-78 ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga momen refleksi bagi HMI Cabang Garut untuk memperkuat komitmen mereka dalam mengawal pembangunan daerah. Dengan semangat perjuangan yang telah diwariskan selama hampir delapan dekade, HMI bertekad untuk terus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Kabupaten Garut.
Melalui diskusi lintas generasi dan hasil policy brief yang konkret, HMI Cabang Garut menunjukkan bahwa peringatan Milad merupakan langkah nyata untuk menciptakan perubahan positif dan berkelanjutan di tengah tantangan zaman *** Red