Berita  

Bupati Garut Dorong PT Condong Serahkan 20% Lahan HGU untuk Dikelola Masyarakat

GARUT, Tarogong Kidul – Bupati Garut, H. Abdusy Syakur Amin, mendorong keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan lahan milik PT. Condong, sebuah perusahaan perkebunan yang sudah berdiri sejak masa kolonial. Ia bahkan berharap perusahaan tersebut dapat menyerahkan minimal 20% dari total lahan Hak Guna Usaha (HGU) mereka kepada masyarakat.

Hal ini disampaikan Bupati Syakur saat ditemui di Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Garut, Kamis (31/7/2025). Menurutnya, langkah ini penting agar masyarakat tidak hanya menjadi penggarap, tetapi juga memiliki dan mengelola lahannya sendiri.

“Barusan kita diskusi, jadi ada 1.500 hektare yang akan kita serahkan ke masyarakat,” ungkapnya.

Bupati menjelaskan bahwa saat ini PT. Condong sedang dalam proses perpanjangan HGU. Pemerintah Kabupaten Garut telah berdiskusi dengan pihak perusahaan mengenai kemungkinan pembagian sebagian lahan kepada masyarakat.

Lahan tersebut nantinya akan dikelola langsung oleh masyarakat. Untuk mendukung pengelolaan tersebut, pemerintah akan memfasilitasi pinjaman dengan skema ringan. Dana tersebut bisa dimanfaatkan untuk menanam kelapa sawit, yang dinilai memiliki prospek ekonomi menjanjikan.

“Nanti kalau dikelola masyarakat, sawit itu kan butuh 3 tahun sampai bisa panen. Maka selama tiga tahun itu dianjurkan tumpangsari, misalnya tanam jagung atau komoditas lain untuk kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.

Bupati Syakur juga mengungkapkan potensi keuntungan dari budidaya kelapa sawit. Menurutnya, dalam satu hektare lahan sawit, masyarakat bisa memperoleh hasil antara 500 kg hingga 2 ton. Dengan harga pasar saat ini sekitar Rp2.500 per kilogram, masyarakat bisa memperoleh penghasilan hingga Rp4 juta per bulan.

“Sawit itu harganya bagus. Seminggu bisa dapat sekitar Rp1 juta, jadi sebulan bisa dapat Rp4 juta,” paparnya.

Lebih jauh, Bupati memastikan bahwa hasil panen masyarakat akan dijamin dibeli oleh PT. Condong. Ini memberikan jaminan pasar dan mengurangi risiko kerugian bagi petani.

“Sekarang kan orang suka bingung, sudah tanam capek-capek, pas panen tidak ada yang beli. Nah, sekarang sudah pasti dibeli oleh Condong,” tegasnya.

Program ini, menurut Bupati, merupakan bentuk kolaborasi yang saling menguntungkan antara perusahaan dan masyarakat. Pemkab Garut akan terus mendukung inisiatif tersebut demi peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui akses terhadap lahan dan sumber ekonomi berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *