PANGAUBAN, CISURUPAN – Rabu, 25 Juni 2025
Kepala Desa Pangauban, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Asep Peri Herdiana, kembali menuai pujian dan rasa haru dari warganya. Dikenal sebagai sosok pemimpin yang merakyat, bijaksana, dan rendah hati, Asep Peri selama ini tidak pernah mengambil gajinya sebagai kepala desa. Seluruh penghasilan dari jabatannya ia sumbangkan untuk kepentingan dan kesejahteraan warga yang membutuhkan.
Tak hanya dermawan, Asep Peri juga dikenal aktif turun langsung ke lapangan, menyapa warga, mendengar keluhan, dan bersama-sama mencari solusi. Kepemimpinannya yang penuh kepedulian membuatnya dicintai oleh berbagai kalangan masyarakat.
Pada Rabu siang, Asep Peri memimpin musyawarah besar bersama para tokoh masyarakat, ketua RT, RW, dan warga di Balai Desa Pangauban. Dalam musyawarah tersebut, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 dengan penuh suka cita dan semangat kebersamaan.

Namun, yang paling mengejutkan sekaligus mengharukan dalam pertemuan itu adalah pengumuman hadiah umrah ke Tanah Suci bagi pemenang utama salah satu perlombaan 17 Agustus.
“Saya ingin warga Pangauban menyambut kemerdekaan ini dengan bahagia dan penuh semangat. Dan saya umumkan, hadiah utama dari salah satu lomba adalah umrah ke Tanah Suci. Ini bukan dari anggaran desa, tapi murni dari uang pribadi saya,” ungkap Asep Peri, yang langsung disambut tepuk tangan dan rasa haru dari warga yang hadir.
Beberapa warga bahkan terlihat menitikkan air mata, tak percaya dengan ketulusan pemimpin mereka. Suasana di balai desa menjadi penuh rasa syukur dan kekaguman.
“Sungguh luar biasa. Pak Asep selalu berkorban untuk warga tanpa pernah mengeluh. Beliau adalah contoh pemimpin sejati,” ujar seorang warga dengan mata berkaca-kaca.
Dalam wawancara singkat usai acara, Asep Peri menyampaikan harapannya:
“Saya ingin semua warga merasakan kebahagiaan dan semangat kemerdekaan. Ini bukan soal hadiah, tapi soal kebersamaan dan cinta terhadap bangsa. Kalau bukan kita yang jaga semangat ini, siapa lagi?”
Pesan Moral dari Asep Peri:
“Pemimpin sejati bukan hanya memerintah, tapi melayani. Ia tidak hanya mendengar, tapi juga merasakan. Kepedulian dan kebijaksanaan menjadikan seorang pemimpin dicintai, bukan ditakuti.”
Langkah dan ketulusan Asep Peri Herdiana menjadi inspirasi bagi banyak pihak, bahwa kepemimpinan sejati tumbuh dari hati yang tulus untuk mengabdi dan melayani.
Pewarta: Dinar