Berita  

Bupati Garut Dorong Tata Kelola Aset Daerah yang Profesional, LMAN Tegaskan Pentingnya Optimalisasi Properti

GARUT, Tarogong Kidul – Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menghadiri kegiatan Coaching Clinic Perbaikan Manajemen Properti Milik Pemerintah Kabupaten Garut, yang dilaksanakan di Ruang Rapat Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Selasa (17/6/2026).

Kegiatan ini diikuti oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, perwakilan dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Kementerian Keuangan Republik Indonesia, yakni Bramantya Harimurti selaku Kepala Divisi Konsultasi, bersama timnya. Turut hadir pula para asisten daerah, kepala OPD, serta peserta dari berbagai instansi terkait.

Dalam sambutannya, Bupati Garut menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada tim LMAN atas kesediaan menjadi narasumber dalam kegiatan ini. Ia menegaskan pentingnya pembenahan tata kelola barang milik daerah, khususnya properti, agar pengelolaannya menjadi lebih teratur, optimal, dan memberikan manfaat maksimal bagi pembangunan daerah.

“Kegiatan ini sangat strategis untuk membenahi manajemen aset daerah agar lebih tertib dan memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan,” tegas Syakur.

Ia menyoroti bahwa berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI atas laporan keuangan tahun anggaran 2024, masih terdapat beberapa catatan penting terkait pemanfaatan barang milik daerah yang belum optimal. Untuk itu, Bupati menekankan lima poin utama:

  1. Kepala perangkat daerah harus memahami kewenangan dan tanggung jawabnya sebagai pengguna barang.
  2. Pengelolaan barang milik daerah harus dilakukan secara serius dan berkelanjutan.
  3. Aset yang belum dimanfaatkan maksimal harus diubah menjadi sumber daya ekonomi yang produktif.
  4. Inventarisasi, pengamanan, dan optimalisasi pemanfaatan aset harus segera dilaksanakan.
  5. Komitmen kepala perangkat daerah menjadi kunci dalam tata kelola aset yang baik.

“Kita tidak hanya dituntut tertib administrasi, tetapi harus mampu menjadikan aset sebagai motor penggerak pembangunan dan sumber kemandirian fiskal Garut,” tambahnya.

Syakur berharap kegiatan ini dapat menjadi titik awal lahirnya inisiatif-inisiatif baru dalam mengelola barang milik daerah secara lebih profesional, transparan, dan akuntabel.

“Mari kita wujudkan tata kelola aset yang mendukung Garut Hebat dan berkelanjutan,” tutupnya.

Sementara itu, Bramantya Harimurti dari LMAN memaparkan tantangan dalam pengelolaan aset negara yang selama ini cenderung banyak diberitakan secara negatif. Menurutnya, perlu ada perubahan pola pikir (mindset) dalam melihat dan mengelola aset negara.

“Permasalahan aset bukan hanya yang terlihat seperti kerusakan atau terbengkalai. Di balik itu, ada banyak hal tak terlihat, seperti potensi pendudukan oleh pihak tak berwenang jika tidak dimanfaatkan,” jelas Bramantya.

Ia menegaskan bahwa tidak mengelola aset juga memunculkan biaya tersembunyi, baik dalam bentuk biaya pemeliharaan, kehilangan peluang ekonomi, maupun penurunan reputasi pemerintah.

“Diam saja dalam pengelolaan aset pun menimbulkan beban. Maka, optimalisasi harus jadi komitmen bersama,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *