Garut Harianpedia – Kepala Bidang Pelayanan RSUD Pameungpeuk Garut, dr. H. Ari Firmansyah, MM, bersama Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan Rudi Rusnaedi, Amd. Kep., dan Kepala Seksi Pelayanan Medis dr. I Nyoman Aditama Wijaya menerima audiensi dari perwakilan stakeholder pada Kamis (30/01/2025). Audiensi yang berlangsung di Ruang Rapat RSUD Pameungpeuk Garut ini dihadiri oleh Karang Taruna Kecamatan Cibalong, Organisasi Masyarakat Pemuda Pancasila, GRIB, Babinsa Kecamatan Pameungpeuk, Kapolsek, dan Kanit Intel Kecamatan Pameungpeuk.
Pertemuan ini membahas sejumlah aduan masyarakat terkait pelayanan kesehatan di RSUD Pameungpeuk. Ketua Karang Taruna Kecamatan Cibalong, Andri Suseno, mengungkapkan adanya keluhan dari warga, terutama mengenai keterbatasan tenaga medis di rumah sakit.

“Ada kekecewaan dari pasien terkait terbatasnya SDM yang berdampak pada pelayanan. Kami hadir untuk menyampaikan aspirasi masyarakat agar pelayanan rumah sakit bisa lebih baik, terutama dengan tingginya jumlah pasien yang datang berobat,” ujar Andri.
Salah satu permasalahan yang disoroti adalah kejadian pada Minggu (19/01/2025), di mana seorang ibu hamil yang hendak melahirkan datang ke Ponek RSUD Pameungpeuk, namun harus dirujuk ke rumah sakit lain karena tidak adanya dokter spesialis kandungan saat itu.
Menanggapi hal ini, dr. H. Ari Firmansyah, MM menjelaskan bahwa pasien datang secara mandiri dan telah mendapat penjelasan mengenai kondisi dokter spesialis kandungan yang sedang tidak bertugas. Berdasarkan konsultasi dengan dokter spesialis di RS Guntur Garut, pasien direkomendasikan untuk dirujuk. Namun, pasien memilih untuk pulang sehingga tindakan medis tidak dapat diberikan.
Lebih lanjut, dr. Ari menjelaskan bahwa biasanya layanan di Ponek RSUD Pameungpeuk berjalan normal dengan dokter spesialis kandungan yang tersedia. Namun, pada hari itu, dr. FM. Dicky Fitraendi, Sp. OG yang bertugas sedang sakit, sehingga pasien yang membutuhkan tindakan darurat (CITO) harus segera dirujuk ke rumah sakit lain.
Terkait kekurangan tenaga dokter spesialis, RSUD Pameungpeuk telah melakukan berbagai upaya, seperti analisis kebutuhan SDM untuk seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN), kerja sama dengan Universitas Padjadjaran dalam penyediaan tenaga spesialis, serta mendorong dokter umum untuk melanjutkan pendidikan spesialis sesuai kebutuhan rumah sakit. Namun, langkah-langkah tersebut membutuhkan waktu dalam pelaksanaannya.
Ketua Karang Taruna Kecamatan Cibalong, Andri Suseno, memahami bahwa permasalahan ini tidak bisa diselesaikan hanya oleh pihak rumah sakit. “Setelah mengetahui kondisi yang ada, kami menyadari bahwa ini butuh dukungan dari berbagai pihak. Kita harus mendorong birokrasi yang lebih tinggi untuk mencari solusi terbaik. Semoga audiensi ini menjadi wadah mediasi yang bermanfaat,” tuturnya.
Pihak RSUD Pameungpeuk berharap adanya dorongan dari stakeholder dan pemerintah daerah agar kebutuhan tenaga dokter spesialis segera dapat dipenuhi, sehingga pelayanan kesehatan bagi masyarakat dapat semakin optimal.
Direktur RSUD Pameungpeuk Garut Provinsi Jawa Barat
dr. Lulu Fahrizah Balqis, Sp. PK., M.Kes.
Narahubung: Humas RSUD Pameungpeuk (0851-9005-2035)
Pewarta Abah yaya