Berita  

Pembentukan KSB Upaya Mitigasi Daerah Rawan Bencana

GARUT, Bungbulang – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, membuka kegiatan Simulasi Kesiapsiagaan dan Mitigasi Bencana dalam rangka pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) di Desa Hegarmanah dan Desa Margalaksana, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Kamis (16/10/2025).

Dalam sambutannya, Nurdin Yana menyampaikan ucapan selamat kepada para peserta yang dikukuhkan sebagai bagian inti yang bertanggung jawab dalam penanggulangan bencana di wilayahnya.

“Kehadiran rekan-rekan sekalian, insyaallah, akan menjadi penawar yang tidak hanya memberikan keselamatan bagi diri sendiri, tetapi juga bagi lingkungan dan masyarakat sekitar,” ujar Nurdin.

Ia menegaskan bahwa Kabupaten Garut merupakan salah satu daerah rawan bencana di Jawa Barat dan termasuk wilayah konservasi yang memiliki tingkat kerentanan tinggi. Beberapa kejadian bencana di Kecamatan Bungbulang saja telah terjadi sepanjang tahun ini. Secara keseluruhan, Garut menempati peringkat ketiga terbanyak di Jawa Barat dalam hal frekuensi bencana.

Menurut Nurdin, pencegahan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. Pembentukan KSB menjadi langkah strategis dalam menciptakan sistem penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Program ini bertujuan untuk:

Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya serta risiko bencana.

Membentuk jejaring masyarakat siaga bencana yang mandiri dan terlatih.

Mengurangi jumlah korban dan dampak bencana melalui deteksi dini serta kesiapsiagaan yang matang.

Lebih lanjut, Sekda menyampaikan bahwa keberadaan KSB akan dilengkapi dengan Lumbung Sosial dari Kementerian Sosial, yang berisi logistik dasar seperti pangan, sandang, dan papan untuk mempercepat penanganan masyarakat terdampak.

Ia juga berpesan agar para anggota KSB tidak “dukcing” (dibentuk lalu diam), tetapi harus terus aktif dan responsif terhadap potensi bencana di wilayahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Enok Komariah, membenarkan bahwa Garut termasuk daerah dengan tingkat kerentanan bencana tertinggi ketiga di Jawa Barat. Ia mengapresiasi pembentukan KSB yang dinilainya sebagai langkah penting dalam memperkuat kesiapsiagaan masyarakat.

“Perlu dibentuknya KSB karena kalau hanya pemerintah saja tidak akan cukup. Penanggulangan harus berbasis masyarakat, karena merekalah yang berada di lokasi ketika bencana terjadi,” jelas Enok.

Di sisi lain, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Garut, Aji Sekarmaji, melaporkan bahwa pembentukan KSB di Desa Hegarmanah dan Desa Margalaksana melibatkan 60 peserta dalam pelatihan teknis selama tiga hari, yakni 14–16 Oktober 2025.

Kegiatan ini berlandaskan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana serta Peraturan Menteri Sosial Nomor 128 Tahun 2011 tentang Kampung Siaga Bencana (KSB).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *