Garut, 28 November 2025 – Suasana memanas terjadi dalam musyawarah yang diselenggarakan Pemerintah Desa Mekar Sari, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, bertempat di SD Mekar Sari, terkait rencana pembangunan Koperasi Merah Putih di wilayah Kampung Jatisari RT 01 RW 07. Alih-alih menerima sosialisasi, masyarakat justru menyuarakan penolakan keras karena khawatir pembangunan tersebut akan berdampak pada penggusuran rumah dan pemukiman warga.
Musyawarah yang awalnya bertujuan memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat, justru berujung pada ledakan emosi dan kekhawatiran warga, terutama mereka yang berasal dari kalangan menengah ke bawah. Mereka menilai rencana pembangunan tersebut berpotensi merampas hak tempat tinggal dan mengusik kenyamanan permukiman yang sudah lama dihuni.
Sejumlah tokoh masyarakat, termasuk Bapak Maman Kanep, menyatakan bahwa warga bukan menolak keberadaan Koperasi Merah Putih, tetapi menolak lokasi pembangunan yang dinilai tidak tepat karena menyentuh wilayah permukiman padat penduduk.
“ Kami bukan tidak mendukung adanya Koperasi Merah Putih, tetapi sebaiknya pembangunannya dilakukan di lokasi yang lebih positif, strategis, dan tidak menimbulkan konflik dengan pemukiman warga,” tegas Maman Kanep, perwakilan warga Jatisari.
Pemerintah Desa Mekar Sari yang diwakili Kepala Desa Iyus Mujakir, mencoba menenangkan suasana dan meminta warga tetap kondusif. Ia menyampaikan bahwa musyawarah ini baru tahap sosialisasi dan belum ada keputusan final.
Acara turut dihadiri Babinsa, Polsek Cibalong, perangkat desa, BPD, kepala dusun, serta RT/RW setempat. Musyawarah diharapkan menjadi ruang dialog terbuka antara warga dan pemerintah tanpa menimbulkan kegaduhan.
Salah satu warga dengan tegas menyampaikan keberatannya.
“Jika pembangunan ini berujung pada penggusuran paksa dan penindasan terhadap rakyat, maka itu bertentangan dengan Pancasila dan semangat kedaulatan rakyat,” ucap salah satu warga dalam forum musyawarah.
Warga Jatisari secara bulat menyimpulkan penolakan terhadap rencana pembangunan Koperasi Merah Putih apabila tetap dilaksanakan di kawasan pemukiman mereka. Mereka mendesak pemerintah mencari lokasi alternatif yang tidak merugikan masyarakat.
Abah yaya
