Anggaran Miliar, Akal Miskin: Potret Buram Pendidikan Garut.

Garut Harianpedia.com – 13 Oktober 2025 Garut setiap tahun menggelontorkan ratusan miliar rupiah untuk pendidikan. Tahun 2025 saja, anggaran pendidikan mencapai Rp 364 miliar dari APBD Kabupaten Garut (Sumber: Instagram Resmi Pemkab Garut, 2025).

Namun, di balik laporan keuangan yang gemuk itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Garut masih tertinggal. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), IPM Garut tahun 2024 hanya 69,21, jauh di bawah rata-rata Jawa Barat yang sudah menembus angka 74.Tahun-tahun sebelumnya pun tak jauh berbeda. Pada 2022, IPM Garut berada di angka 67,41, dan 2023 naik sedikit ke 69,22 (Sumber: Infogarut.id, Garutkab.go.id).

Angka-angka ini seolah berteriak dalam diam: ada yang salah dalam cara negara mendidik anak-anaknya.Negara tampak sibuk menghitung angka, tapi gagal memahami makna. Anak-anak masih belajar hapalan bukan cara berpikir , guru disibukkan oleh administrasi ketimbang inspirasi, dan para pejabat sibuk berpidato tentang “komitmen pendidikan.”

Di balik deretan laporan pertanggungjawaban, ada kenyataan kurus: banyak anak belum merasakan pendidikan yang memerdekakan pikirannya.Menurut data Priangan Insider (2024),

Dinas Pendidikan Garut menerima DAK sebesar Rp 61,7 miliar untuk pembangunan fisik sekolah (PAUD, SD, SMP). Tapi, fakta di lapangan masih menunjukkan 350 sekolah dalam kondisi rusak berat (Sumber: PIC Garutkab.go.id). Sementara gaji guru, sertifikasi, dan BOS menelan lebih dari Rp 1 triliun di APBD 2022–2023.

Dan ironinya, di tengah gelontoran anggaran yang begitu besar, kenakalan remaja dan kekerasan terhadap anak justru meningkat tajam.Berdasarkan catatan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Garut yang dikutip GosipGarut.id (2024), jumlah kekerasan terhadap anak melonjak dari 39 kasus di 2022 menjadi 130 kasus pada 2023 — naik lebih dari 200 %. Di antara kasus itu, 5 dikategorikan sebagai kenakalan remaja, 59 sebagai kejahatan seksual, dan 29 perilaku menyimpang.

Tahun 2024–2025 pun tak jauh berbeda. AntaraNews (April 2025) melaporkan 5 kasus kekerasan seksual terhadap anak oleh pelaku keluarga. Kompas.com (Juni 2025) menulis tentang 13 korban pencabulan oleh seorang imam masjid di Garut. Dan PD Aisyiyah Garut (2025) menyebut masih ada lebih dari 112 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, dengan 59 korban di bawah umur.Fenomena ini menunjukkan pendidikan kita gagal menyentuh akar: pembentukan karakter, moral, dan kesadaran sosial.

“Kondisi ini menjadi panggilan bagi semua pihak,” ujar Pj. Bupati Garut Barnas Adjidin, menanggapi maraknya kekerasan terhadap anak (GosipGarut.id, 2024).

Sementara Ajang Rusmana, Kasi Kurikulum Bidang SMP Disdik Garut, menegaskan, “Pendidikan karakter harus menjadi roh di setiap kegiatan sekolah.” (Festival Sehat Hebat Garut, 2025).

Polres Garut pun ikut turun tangan. Sat Binmas melakukan penyuluhan moral ke sekolah-sekolah, seperti SMAN 14 Garut, sebagai langkah preventif untuk menekan angka kenakalan remaja (Tribratanews Jabar Polri, 2025).

Adi Sumpena, relawan literasi sosial di Garut, menembakkan pertanyaan tajam yang menohok nurani:“Semakin maju teknologi, semakin banyak anak lupa akan moralitas. Dengan banyaknya permasalahan pendidikan, semakin banyak pula yang lupa bagaimana mendidik karakter anak-anak. Baik itu melalui edukasi literasi baca-tulis maupun literasi digital. Kita sibuk belajar teori, tapi pendidikan yang bergerak langsung ke lapangan itu sering diabaikan. Banyak seminar tentang edukasi yang menghabiskan anggaran besar, tapi tidak berdampak apa-apa. Malah setiap tahun moral anak-anak semakin turun.” (Senin 13 0ktober 2025 )

Namun, di tengah segala intervensi itu, pertanyaan besar tetap menggantung:Apa yang sebenarnya dilakukan negara ini untuk mendidik anak-anaknya?

Jika pendidikan adalah jalan menuju kemerdekaan, maka di Garut jalan itu penuh lubang. Pemerintah terus menambalnya dengan anggaran, bukan kesadaran. Dan diharapkan pemerintahan berupaya lebih karna nasib bangsa ada ditangan negara .

Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *