GARUT 20 juli 2025 – Menanggapi pemberitaan yang viral pada 20 Juli 2025 di salah satu media online yang menyebut adanya dugaan manipulasi data siswa di SMP IT Ashabul Kahfi Bungbulang ,Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut ,Ketua Yayasan Ashabul Kahfi, Henhen Suherman, S. H., M.Si., angkat bicara dan memberikan klarifikasi tegas bahwa isi pemberitaan tersebut tidak benar dan berpotensi menyesatkan publik
“Kami sangat menyayangkan adanya pemberitaan yang tidak melalui proses konfirmasi lengkap, serta menyebut data yang tidak sesuai dengan fakta. Dalam Dapodik resmi per Juli 2025, jumlah peserta didik aktif kami tercatat 77 orang, sesuai dengan laporan aktual dan hasil input operator,” tegas Ketua Yayasan Henhen Suherman, S. H., M.Si. Minggu. (20/7/2025).
Ia menambahkan bahwa tudingan adanya siswa fiktif dan unit filial misterius sangat tidak berdasar. “Tidak pernah ada pengakuan atau pernyataan resmi dari pihak sekolah tentang adanya siswa fiktif. Begitu pula soal unit filial — jika ada istilah tersebut, itu hanya merujuk pada kegiatan pendidikan berbasis komunitas yang bersifat informal dan belum menjadi satuan pendidikan mandiri,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa semua proses pengajuan Dana BOS dilakukan sesuai prosedur dan diverifikasi oleh pihak terkait, termasuk Dinas Pendidikan Kabupaten Garut dan sistem Dapodik Kemendikbudristek. Dan Terkait pernyataan salah satu staf sekolah yang dikutip dalam berita, Ketua Yayasan menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena ketidaktepatan komunikasi, dan semestinya tidak dijadikan dasar pemberitaan tanpa konfirmasi tambahan dari pihak yayasan.
“Kami berharap media dapat lebih bijak dalam menyampaikan informasi, sesuai dengan prinsip jurnalisme berimbang dan tidak menyudutkan tanpa bukti yang sah,” tegasnya.
Yayasan juga sedang menyiapkan langkah hukum atas pemberitaan yang dianggap telah merugikan nama baik lembaga, guru, dan peserta didik.
“Kami ingin melindungi marwah dunia pendidikan. Jangan sampai lembaga yang bekerja dengan jujur dan terbuka justru difitnah dengan narasi-narasi yang tidak benar. ,” pungkasnya.
RED