Berita  

Kasrem 062/TN Hadiri Dialog Kebangsaan: Perkuat Pertahanan Nasional dalam Bingkai Harmoni Beragama

GARUT – Kasrem 062/TN, Letkol Inf. Hamzah Budi Susanto, SE., menghadiri Dialog Kebangsaan dalam Bingkai Harmoni Beragama dan Kerukunan Intern Umat Beragama dengan tema “Memperkuat Pertahanan Nasional dalam Bingkai Harmoni Beragama”.
Kegiatan ini digelar di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut, Jalan Pahlawan No. 65, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.

Dialog ini diselenggarakan oleh Kepala Kemenag Kabupaten Garut, Dr. H. Saepulloh, S.Ag, M.Pd.I, selaku penanggung jawab kegiatan. Turut hadir Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Garut, Ketua FKUB Kabupaten Garut, perwakilan agama Kristen, Hindu, Budha, serta sejumlah tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Dr. H. Saepulloh menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang hadir.

“Dialog Kebangsaan dalam Bingkai Harmoni Beragama ini sangat penting sekali. Mudah-mudahan dialog ini dapat membawa manfaat untuk kita semua,” ungkapnya.

Selanjutnya, Kasrem 062/TN menyampaikan materi yang mengangkat pentingnya potensi sumber daya manusia (SDM) dalam pertahanan nasional, baik unsur militer maupun non militer. Ia menekankan pentingnya semangat Bela Negara yang selaras dengan ajaran Hubbul Wathon Minal Iman (cinta tanah air adalah sebagian dari iman).

Kasrem menjelaskan, negara ibarat makhluk hidup yang harus dijaga agar tetap bertahan menghadapi berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan.

“Dalam sistem pertahanan semesta, ada kekuatan militer, fisik, juga non militer seperti moral, kesadaran bela negara dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan,” jelasnya.

Ia juga memaparkan beragam komponen pertahanan negara, yaitu:

  • TNI dan paramiliter sebagai garda terdepan,
  • Komponen cadangan,
  • Komponen pendukung,
  • Serta seluruh warga negara sesuai profesinya masing-masing.

Kasrem turut menyoroti beberapa latar belakang ancaman aktual yang harus diwaspadai saat ini, seperti korupsi, bencana alam, krisis pangan, separatisme, dan peredaran narkoba.

(Penrem 062/TN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *